Saturday 10 April 2021

PRAKTIKUM BIOLOGI: CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP

Mengenal Mikroskop

Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang Biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur dan benda- benda yang kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yang pertama mikroskop  optik  dan  yang  kedua  mikroskop  elektron.  Mikroskop  optik  ini  dapat dibedakan mikroskop biologi dan mikroskop stereo.

Adapun bagian-bagian pada mikroskop optik pada umumnya dapat dilihat pada gambar 1 dengan rincian sebagai berikut :

  1. Kaki (basis) merupakan bagian mikroskop yang berfungsi untuk menyangga bagian mikroskop, biasanya berbentuk segi empat atau huruf U (tergantung jenis dan merek mikroskop).
  2. Tangkai (aksis), merupakan penghubung antara teropong dengan basis. Tangkai ini juga berfungsi sebagai penyokong teropong.
  3. Meja  benda  (stage)  tempat  meletakkan  sediaan  atau  spesimen  yang  akan diamati. Bisanya berbentuk persegi terletak antara basis dan teropong. Meja benda  dapat  dinaik  turunkan  dengan  menggunakan  sekrup  pengatur  jarak antara teropong dengan sediaan.
  4. Sekrup penggerak sediaan (stage position adjustment), sekrup-sekrup ini berhubungan  dengan  penjepit  sediaan,  berjumlah  dua  buah  sekrup  yang tersusun  dalam  suatu  sumbu  vertikal,  biasanya  terletak  dikanan/kiri  meja benda. Sekrup-sekrup ini dapat digunakan untuk menggerakkan sediaan ke kanan atau ke kiri (sekrup bawah) dan menggerakkan sediaan ke depan atau belakang (sekrup atas).
  5. Sekrup pengatur jarak sediaan (Focus adjustment knob), terdiri atas dua buah sekrup yang tersusun dalam satu sumbu horisontal, menempel pada kanan-kiri tangkai (axis), di bawah meja benda. Sekrup-sekrup ini berfungsi untuk mengatur jarak benda dengan lensa obyektif. Sekrup besar (makrometer) dapat menaik-turunkan meja benda dengan jarak perpindahan yang besar, sedang sekrup yang kecil (micrometer) dapat digunakan untuk menggerakkan meja benda dengan jarak perpindahan kecil (halus).
  6. Teropong, merupakan bagian mikroskop yang mengandung komponen optik. Pada bagian teropong yang dekat dengan mata pengamat terdapat lensa okuler. Daya perbesaran lensa ini bermacam-macam tergantung pada jenis mikroskop. Daya perbesaran lensa okuler biasanya tercantum pada lingkaran disekeliling lensa. Mikroskop yang memiliki satu lensa okuler disebut mikroskop monokuler, sedang yang memiliki dua lensa okuler disebut mikroskop binokuler. Pada bagian teropong yang dekat dengan meja sediaan terdapat beberapa lensa obyektif dengan kemampuan perbesaran lensa yang berbeda-beda (masing- masing nilai perbesaran lensa tercantum pada tabung lensa obyektif) terpasang pada revolver yang dapat diputar.
  7. Diafraghma,  terletak  di  bawah  meja  benda,  berfungsi  untuk  mengatur banyaknya sinar yang masuk.
  8. Kondensor merupakan lensa yang terletak pada meja benda bagian bawah, berfungsi untuk memusatkan berkas cahaya yang melaluinya.
  9. Filter, berupa gelas bundar yang berwarna biru, hijau maupun warna lain, biasanya terletak di bawah meja benda, berfungsi untuk mengurangi silau atau memperjelas  obyek  dengan  menyerap  warna  sinar-sinar  tertentu  (seringkali pada mikroskop yang kita gunakan tidak dijumpai adanya filter).
  10. Lampu terletak pada bagian basis, merupakan sumber cahaya. Pada mikroskop yang menggunakan cahaya alam dapat dijumpai adanya cermin cekung yang berfungsi sebagai pengumpul berkas-berkas sinar dari lengkungan.


Cara Penggunaan Mikroskop optik

Setelah   mengenal   bagian-bagian   mikroskop,   selanjutnya   kita   akan   belajar bagaimana cara menggunakan mikroskop yang benar.
  1. Pilih lensa obyektif dengan nilai perbesaran paling kecil, tempatkan lensa tersebut pada sumbu pengamatan dengan cara memutar revolver hingga lensa dengan   perbesaran   paling   lemah  tersebut   terletak   segaris   dengan   arah masuknya cahaya. Apabila sudah tepat revolver akan berbunyi “klik”.
  2. Buka diafraghma secara sempurna dengan menggunakan tuasnya.
  3. Nyalakan lampu, dan amati melalui lensa okuler. Apabila telah nampak terang maka lensa obyektif telah terletak ditempat yang benar.
  4. Turunkan meja benda sejauh mungkin dari lensa obyektif dengan menggunakan makrometer. Pasang sediaan dan jepit dengan menggunakan penjepit sediaan. Usahakan sediaan terpasang dengan baik. Tempatkan noda sediaan tepat di atas lensa kondensor dengan menggunakan sekrup-sekrup penggerak sediaan.
  5. Setelah noda sediaan tepat berada di atas lensa kondensor, naikkan meja benda dengan makrometer mendekati lensa obyektif sampai berjarak ± 0,5 Cm dari lensa. Sambil melihat melalui lensa okuler, naik/turunkan meja benda dengan menggunakan mikrometer hingga tampak bayangan benda dengan jelas.
Mikroskop Stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak. Mikroskop Stereo mempunyai sifat sebagai berikut:
  • Mempunyai 2 objektif dan 2 okuler, agar didapatkan bayangan 3 dimensi dan pengamatan 2 mata.
  • Perbesaran tidak terlalu kuat, tetapi lebih diutamakan adalah medan pandang yang luas dan jarak kerja yang panjang. Dengan demikian benda yang diamati cukup jauh, sehingga mikroskop ini dapat dipakai untuk pembedahan. Mikroskop stereo yang lebih umum dijual atau disediakan adalah dengan meja pengamatan putih. (Diagram 1.3). Kadang-kadang keping bulat pada meja tadi dapat dibalik dan berwarna hitam. Mikroskop stereo semacam ini sesuai untuk pengamatan dengan penyinaran dari atas, dengan menggunakan lampu. Bila dipesan secara khusus penjual akan melengkapi mikroskop stereo dengan meja pengamatan yang tinggi dan dibuat dari kaca yang bening. Dibagian bawah dari kaca bening tadi ada cermin sehingga mikroskop stereo tadi dapat digunakan untuk pengamatan dengan penyinaran dari atas maupun penyinaran dari bawah. Dapat pula dipesan dari penjual   mikroskop   stereo   yang   telah   dilengkapi   dengan   lampu,   untuk penyinaran dari atas, maupun penyinaran dari bawah.
  • Benda  yang  diamati  dapat  kering  atau  dalam  medium  air,  dapat  tebal maupun tipis. Pada mikroskop stereo .yang dipesan khusus, penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah.
 
Cara mempersiapkan bahan untuk diamati melalui mikroskop

  1. Bahan yang akan diamati dapat berupa bahan sediaan basah (sementara) atau sediaan kering (Permanen).
  2. Bahan yang akan diamati biasanya ditempatkan di atas objek glass, kemudian ditutup dengan gelas penutup, sebelum digunakan gelas objek maupun gelas penutup dibersihkan terlebih dahulu.
  3. Dalam kegiatan praktikum kali ini akan dipergunakan sediaan basah berupa potongan huruf “ a “ dari kertas Koran yang diberi media air dengan posisi huruf “ a “ tegak
  4. Letakkan sediaan huruf “ a “ pada objek galass di atas meja objek dengan cara menjepit objek glass pada penjepit yang telah ada
  5. Naikkan meja benda dengan cara memutar pengatur kasar, sehingga tampak pada lensa okuler bayangan benda yang akan diamati
  6. Apabila tampak bayangan pada lensa okuler amati posisi bayangan, apakah letak bayangan sama atau terbalik ? ……………………………… Apakah bayangan huruf tersebut merupakan bayangan cermin atau bayangan lensa ? ………………………………………………………………..


GEGURITAN : MATERI BAHASA JAWA

Geguritan = gurita = grita = gita. Geguritan iki kawiwitan saka carita Bharatayuda, Pendawa lawan Kurawa. Nalika senopatine Pendawa yaiku Bh...