Transport Membran
Tujuan:
- Mengetahui proses difusi dan osmosis pada organisme hidup
- Untuk mengetahui peristiwa plasmolisis pada sel tumbuhan
Pada semua makhluk hidup, dari prokariota hingga organisme multiseluler yang paling kompleks, melakukan pertukaran zat dengan lingkungannya pada tingkat seluler. Pertukaran zat tersebut sangat penting bagi metabolisme sel. Transport yang tersebut dapat berlangsung secara aktif maupun pasif. Tran sport secara pasif diantaranya difusi dan osmosis
Metabolisme pada organisme multiselluler mencakup beberapa hal, antara lain transport zat hara dan transport ion. Sistem transport pada hewan yaitu sistem sirkulasi. Pada sistem sirkulasi, aliran materi terjadi karena adanya daya dorong dari organ pemompa. Sedang sistem transport pada tumbuhan yaitu sistem vaskuler, pada sistem ini aliran senyawa berlangsung mengikuti atau melawan padatan (gradient) konsentrasi.
Sel terdiri atas materi hidup yang disebut dengan protoplasma. Protoplasma sel dibatasi dari lingkungan sekitarnya oleh selaput sel tipis yang disebut dengan membran plasma (membran sel). Membran ini mempunyai kemampuan untuk mengatur secara selektif aliran materi dari dan keluar sel. Berdasarkan kemampuan membran menyeleksi aliran materi antar sel dan lingkungannya maka membran dapat dibedakan menjadi dua jenis. Membran dikatakan permiabel apabila semua jenis molekul dalam cairan dapat melewati membran. Sedang suatu membran dikatakan semi-permiabel jika hanya dapat dilewati oleh molekul-molekul tertentu saja.
Terdapat dua proses fisikokimiawi yang penting dalam transport materi dalam sel yaitu difusi dan osmosis. Difusi merupakan peristiwa perpindahan melekul dengan menggunakan tenaga kinetik bebas, proses perpindahan ini berlangsung dari derajat konsentrasi tinggi ke derajat konsentrasi rendah. Proses ini akan terus berlangsung hingga dicapai titik keseimbangan. Osmosis merupakan suatu peristiwa perembesan suatu molekul air melintasi membran yang memisahkan dua larutan dengan potensial air yang berbeda. Proses osmosis berlangsung dari larutan hipotonik menuju larutan yang hipertonik atau perpindahan air dari molekul air larutan yang potensial air tinggi menuju potensial air rendah.
Ketika sel tumbuhan diletakkan pada larutan yang hipertonik/lebih pekat dibanding konsentrasi plasma selnya maka air yang berada dalam vakoula akan merembes ke luar sel. Akibatnya protoplasma mengkerut dan terlepas dari dinding sel, peristiwa ini disebut dengan plasmolisis. Keadaan tersebut dapat kembali seperti semula apabila lingkungan sel diganti dengan larutan hipotonik. Kembalinya keadaan protoplasma setelah plasmolisis disebut deplasmolisis.
DIFUSI DAN OSMOSIS
Mengamati Proses Difusi
Alat dan Bahan :
- Gelas piala 2 buah
- Pipet tetes 1 buah
- Pengaduk 1 buah
- Larutan metilen blue pekat
- Kristal CuSO4
- Aquades
Cara kerja :
- Isi gelas piala dengan akuades, kemudian teteskan metilen blue kedalam air gelas piala tersebut sebanyak 1 – 2 tetes. Amati arah penyebaran warna biru tersebut dan catat waktu yang dibutuhkan dimulai waktu penetesan hingga warna menyebar sempurna.
- Ulangi langkah pertama tetapi setelah penetesan larutan segera diaduk
- Masukkan kristal CuSO4 pada gelas piala 2 yang telah diisi dengan aquades, amati penyebaran warnanya dan catat waktu sampai larutan merata.
- Ulangi langkah nomor tiga tetapi setelah kristal CuSO4 dimasukkan segera diaduk
- Tulis data pengamatan anda pada tabel pengamatan berikut ini :
- Apakah waktu yang diperlukaan oleh metilen blue dan kristal CuSO4 untuk menyebar sempurna berbeda ?
- Manakah yang lebih cepat penyebarannya ? Mengapa bisa terjadi demikian ?
- Apakah pengaruh perlakuan pengadukan terhadap penyebaran warna metilen blue dan kristal CuSO4 ?
- Tuliskan analisis saudara dalam laporan praktikum.
Mengamati Proses Osmosis
Alat dan Bahan :
- Cawan Petridis 2 buah
- Jarum/tusuk gigi, pisau, pengaduk
- Label
- Air
- Garam
- Kentang
- Timun
Cara kerja :
- Irislah kentang dan Timun dengan ketebalan ± 0,4 – 0,5 Cm, masing-masing sebanyak 4 potong. Usahakan ketebalan irisan sama.
- Isi petri dengan air hingga ¾ tinggi petri. Tambahkan garam pada salah satu petri dan aduk hingga larut. Beri label petri yang berisi larutan garam dengan “air garam” dan label “air” untuk petri yang berisi air.
- Masukkan 2 iris timun dan 2 iris kentang kedalam petri air garam, dan masukkan 2 iris timun dan 2 iris kentang sisanya dalam petri air.
- Biarkan selama 15 menit kemudian amati tingkat kekerasannya. Kemudian perlakuan dilanjutkan hingga 30 menit, amati kekerasannya.
- Tuliskan data pengamatan anda pada tabel di bawah ini.
Ket : Tingkat kekerasan ditunjukkan dengan tanda “+”, semakin keras maka tanda
“+” yang diberikan semakin banyak
- Mengapa ketebalan irisan kentang dan timun harus sama ?
- Apakah kekerasan kentang/timun dalam larutan air dan garam berbeda ?
- Apakah kekerasan kentang dan timun dalam larutan yang sama berbeda ?
- mengapa demikian ?
- Tuliskan analisis saudara dalam laporan praktikum.
Plasmolisis dan Deplasmolisis
Alat dan Bahan :
- Miroskup
- Pinset
- Silet
- Cawan Petridis
- Kertas tissue
- Pipet tetes
- Kaca obyek dan Kaca penutup
- Larutan sukrose 21%
- Daun Rhoe discolor
Cara kerja :
- Sayat permukaan daun Rhoe discolor yang berwarna ungu setipis mungkin
- Letakkan sayatan pada gelas benda, tetesi dengan akuades dan tutup dengan gelas penutup.
- Amati dengan mikroskop, kemudian gambarlah beberapa sel Rhoe discolor.
- Setelah pengamatan awal tersebut tetesi salah satu tepi gelas penutup dengan larutan sukrose dan tempeli kertas hisap pada sisi lain sehingga air terhisap keluar dari bawah gelas penutup dan medium digantikan oleh larutan sukrose.
- Amati apa yang terjadi pada sel Rhoe discolor selama 3 – 5 menit
- Kemudian tetesi salah satu tepi gelas penutup dengan air murni dan tempeli kertas penghisap pada sisi lain sehingga sukrose terhisap keluar dari bawah gelas penutup dan medium digantikan oleh air. Amati apa yang terjadi pada sel-sel daun Rhoe discolor.
- Apakah yang terjadi pada sel-sel Rhoe discolor ketika medium diganti sukrose 21% ?
- Apakah yang terjadi ketika media diganti air kembali ?
- Mengapa terjadi demikian ?
- Tuliskan analisis anda dalam laporan praktikum.