DEFINISI SEJARAH
Sejarah merupakan peristiwa yang penting artinya adalah peristiwa sejarah mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak. Dan peristiwa tersebut hanya sekali terjadi, dan tidak dapat diulang kembali di waktu yang berbeda.
Sejarah sebagai kisah yaitu peristiwa sejarah yang dalam penulisannya sudah dikemas menjadi sebuah kisah. Adapun tujuanya adalah agar tulisan lebih menarik untuk dibaca dan dipahami. Dan juga cerita tentang suatu peristiwa yang pernah terjadi di waktu yang telah lalu.
Sejarah sebagai kegunaan inspiratif karena dari belajar sejarah dapat menimbulkan ide-ide atau gagasan baru. Sebagai contoh dapat dikemukakan di masa lalu presiden selalu dipilih oleh rakyat, tetapi tidaklangsung, atau dengan cara perwakilan.
Sejarah sebagai peristiwa yang disebut juga histoir a realite, yaitu pembelajaran sejarah yang mengacu pada peristiwa yang benar-benar terjadi dan disertai dengn fakta dan bukti. Dan karena peristiwa atau kejadian sejarah itu benar-benar ada dan terjadi. Peristiwa itu merupakan realitas atau kenyataan sejarah yang benar-benar terjadi pada masa-masa lampau dan tidak terulang kembali.
Sejarah sebagai ilmu karena dikatan ilmu pengetuahuan karena memenuhi syarat sebagai ilmu, yaitu bersifat empiris, memiliki objek, teori dan metode.
Sejarah termasuk ilmu karena:
- Bersifat bersifat empiris yang berasal dari bahasa yunani yaitu empiria yang berarti pengalaman.
- Objek sejarah yaitu berasal dari bahasa latin yaitu objectus yang berarti saran, yaitu waktu dan manusia.
- Teori sejarah berasal dari bahasa yunani yaitu theoria yang berarti renungan.
- Dan sejarah bersifat metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos yang berarti cara.
Sejarah sebagai kisah sejarah. Dalam pengertian ini, sejarah dipandang sebagai kisah dari peristiwa-peristiwa masa lampau. Dalam bentuk kisah sejarah inilah, peristiwa masa lalu dihadirkan kembali sebagai data sejarah.
Pengertian sejarah menurut Burry sejarawan Inggris bahwa sejarah benar-benar ilmu pengetahuan tidak lebih tidak kurang.
Sejarah diaktakan sebagai seni sebab dalam rangka penulisan sejarah, seorang sejarawan memerlukan intuisi, imajinasi, emosi, dan gaya bahasa.
- Sejarah sebagai seni memiliki imajinasi yaitu usaha untuk membayangkan sesuatu yang pernah terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi.
- Sejarah sebagai seni memiliki emosi yaitu tuntutan untuk mengolah unsur emosionalnya sehingga menumbuhkan rasa empati dan perasaan terhadap objeknya.
- Sejarah sebagai seni memiliki bahasa yaitu penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam penulisan.
Histoire-recite : sejarah sebagaimana terjadinya. Dan juga sejarah sebagai kisah, yaitu peristiwa sejarah sebagaimana dikisahkan/ dituliskan.
Sejarah sebagai Guna edukatif yang artinya sejarah bisa memberikan kearifan dan kebijaksanaan (make man wise) bagi yang mempelajarinya. Dengan belajar sejarah orang akan senantiasa berdialog antara masa kini dan masa lampau. Mencari hubungan antara waktu sekarang dengan lampau, sehingga ia bisa memperoleh nilai-nilai penting yang berguna bagi kehidupannya. Nilai-nilai berupa ide-ide maupun konsep kreatif sebagai sumber motivasi bagi pemecahan masalah kini dan selanjutnya untuk merealisasikan harapan masa yang akan datang. Bahwa hanya apabila kita bisa memperoyeksikan masa lampau ke masa kinilah kita bisa berbicara tentang arti dan makna edukatif dari sejarah, sebab dalam kemasakinianlah masa lampau itu baru merupakan “masa lampau yang penuh arti” (the meaningfull past) bukan “masa lampau yang mati” (the dead past).
KEGUNAAN DAN SIFAT SEJARAH
Kegunaan sejarah secara rekreatif artinya dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. Gaya penulisan yang hidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu “menghipnotis” pembaca. Pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan dari sejarawan. Dan juga guna rekreatif disini merujuk pada nilai estetik dari sejarah, terutama sejarah yang berkaitan dengan cerita-cerita indah tentang peristiwa sejarah ataupun tokoh. Dengan membaca sejarah seseorang akan bisa menerobos batas waktu dan tempat menuju masa lalu yang jauh sekalipun untuk mengikuti berbagai peristiwa manusia di dunia.
Kronik sejarah adalah cara penyajian sejarah secara kronologis (kejadiannya ditulis berdasarkan urutan waktu). Dan juga kronik merupakan kisah atau catatan sejarah yang diceritakan berdasarkan urutan waktu. Contoh: 17 Agustus 1945 - Pada tanggal inilah proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan. 18 Agustus 1945 - Pengesahan UUD. Di Eropa pada zaman Kristen awal dan zaman pertengahan banyak ditulis karya-karya sejarah yang disebut annal dan chronicles.
Sejarah bersifat einmalig karena peristiwa tersebut hanya sekali terjadi, dan tidak dapat diulang kembali di waktu yang berbeda.
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik sebab setiap peristiwa sejarah hanya satu kali terjadi. Oleh karena itu, tidak akan pernah ada peristiwa sejarah yang berulang. Setiap peristiwa akan berbeda dengan peristiwa sebelumnya. Barangkali jenis peristiwanya sama, tetapi pelaku, waktu, dan tempatnya akan berbeda.
Periodisasi atau pembabakan waktu adalah rekayasa manusia (sejarawan) di masa kini, yang secara kritis membagi masa lampau yang tiada batas itu menjadi penggalan-penggalan waktu yang masing-masing mempunyai kekhasan, antara penggalan satu dan yang lain berbeda.
Kata geschehen yang berarti “terjadi”.
Contoh Sejarah
- Perang Paregreg adalah perang antara Majapahit istana barat yang dipimpin Wikramawardhana, melawan istana timur yang dipimpin Bhre Wirabhumi. Perang ini terjadi tahun 1404-1406 dan menjadi penyebab utama kemunduran Majapahit.
- Perang Jawa atau perang Diponegoro atau Java Oorlog yang berlangsung selama 5 tahun antara tahun 1825-1830.