Monday, 1 February 2021

BAHASA INDONESIA: DEFINISI DAN CONTOH ARTIKEL ILMIAH

PENGERTIAN ARTIKEL ILMIAH

Artikel ilmiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan sebagai karya tulis lengkap. Misalnya laporan berita atau essai dalam majalah atau surat kabar. Artikel ilmiah menurut Ilmu Pengetahuan adalah artikel yang memenuhi kaidah ilmu pengetahuan. Misalnya artikel yang bertema seni dan budaya. Artikel imiah juga dapat diartikan sebagai hasil berpikir ilmiah yang didasarkan pada rencana yang relatif matang karena akan memudahkan penulis untuk mewujudkan teks artikel. Selain itu, artikel juga merupakan suatu representasi hasil pemikiran atau suatu obyek kajian kepada pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah. Secara umum artikel ilmiah adalah suatu tulisan (essay) merupakan suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi, opini atau perasaan (feeling) dan biasanya juga menampilkan argumen tentang topik tertentu. Istilah tulisan ilmiah, tulisan akademis dan tulisan penelitian seringkali memiliki makna yang sama walaupun berbeda dalam bentuk fisik dan peruntukannya. Universitas Wisconsin membagi tulisan ilmiah menjadi tulisan sastra, artikel penelitian, artikel ilmiah, laporan laboratorium dan tulisan disertasi. Bentuk fisik tulisan ilmiah dapat berupa buku ilmiah, laporan ilmiah dan artikel (paper) ilmiah. Dilihat dari peruntukkannya, tulisan ilmiah dapat berupa peruntukan spesifik misalnya untuk mata kuliah, laboratorium, jurusan, universitas, institusi ilmiah, perusahaan dan peruntukan yang lebih luas (masyarakat ilmiah) misalkan buku dan majalah yang diterbitkan. Peran artikel ilmiah sangat tergantung dari peruntukannya, yaitu untuk melaporkan (to report), mengartikan (to interpret) atau untuk menganalisis (to analyze ) sumber-sumber yang dimiliki. Namun seringkali ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Secara formal, pengertian artikel ilmiah adalah tulisan yang unik dan terintegrasi dari fakta (bukti) yang ada diluar penulis dan pengetian personal yang dihasilkan dari pemikiran penulisnya.

CIRI – CIRI ARTIKEL ILMIAH

Secara lebih spesifik, suatu artikel ilmiah harus memiliki ciri-ciri berikut.

  • Sintesa temuan-temuan tentang suatu topik dan pendapat penulis.
  • Pekerjaan yang memperlihatkan keaslian (originality) penulis.
  • Pengakuan/pernyataan/jawaban terhadap semua sumber yang digunakan.
  • Memperlihatkan bahwa penulis merupakan bagian dari suatu komunitas akademis.

ISTILAH ARTIKEL ILMIAH

Artikel ilmiah mempunyai 4 dimensi:

  • Dimensi hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang dapat berupa temuan penelitian atau gagasan analitis kritis.
  • Dimensi bahasa tulis sebagai alat mempresentasikan hasil pemikiran penulis dalam bentuk satuan-satuan makna dan penanda hubungan satuan – satuan makna secara eksplisit.
  • Dimensi sistematika yang dijadikan unsure pembeda antara bentuk karya tulis artikel dengan bentuk karya tulis lain.
  • Dimensi kaidah penulisan yang harus ditaati, baik yang bersifat universal (umum) maupun bersifat selingkung.

Artikel sangat berbeda dengan karya tulis ilmiah. Dari segi bahasa, bahwa artikel lebih sederhana karena sasaran pembacanya menjangkau semua kelompok masyarakat. Sedangkan bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah haruslah menggunakan bahasa yang formal sehingga kadang-kadang terasa kaku. Dari segi isi, gagasan-gagasan dalam sebuah artikel tidak perlu ditunjang oleh bukti-bukti yang lengkap sebagaimana dalam karya tulis ilmiah. Di dalam karya tulis ilmiah, penulis harus menyertakan sumber data berupa kutipan, catatan kaki, biografi, serta daftar pustaka pada akhir tulisan.

SYARAT DAN CIRI ARTIKEL UMUM

Suatu artikel dikatakan bagus apabila memiliki semua kriteria yang dimilki artikel yang utama tetapi masih terdapat beberapa bagian yang perlu dilengkapi, penambahan gambar, dan pranala-pranala merah yang masih perlu dirintis.

Ciri artikel yang baik:

  • Aktual
  • Cukup panjang dan bagus
  • Mempunyai gambar-gambar sebagai ilustrasi lengkap.

Syarat-syarat artikel yang baik:

  • Mengandung masalah
  • Topik harus spesifik, sehingga dapat dengan mudah diuraikan atau dijelaskan. Semakin spesifik suatu topik, semakin mudah bagi penulis untuk menyelesaikannya.
  • Semua gagasan harus bisa dipertanggungjawabkan dengan mengikutsertakan alasan, bukti, dan contoh.
  • Panjang artikel antara 3-5 halaman. Sebuah artikel hendaknya menyertakan alternatif pemecahan persoalan atau menyertakan harapan, usul atau saran kepada pembaca.

LANGKAH PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

Artikel ilmiah sebaiknya dikerjakan oleh penulis dengan prosedur teknis yang standar dan lazim.

Langkah Umum Penulsian Artikel Ilmiah

Pengembangan Gagasan

Gagasan adalah substansi isi artikel ilmiah, sehingga gagasan pada artikel ilmiah pada hakikatnya adalah suatu proses pengembangan isi artikel. Gagasan yang dikemukakan dalam artikel ilmiah adalah gagasan berpikir ilmiah. Kualitas artikel ilmiah sebagai suatu gagasan yang layak ditampilkan dalam jurnal harus mempertimbangkan bobot permasalahan, urgensi gagasan, keaslian gagasan. Kemutakhiran gagasan, kedalaman penggarapan, pengungkapan gagasan, ragam bahasa, dan teknis penulisan. Pengembangan gagasan artikel ilmiah dalam jurnal dilakukan untuk menjabarkan gagasan dasar artikel pada berbagai tingkat, yaitu ada tingkat artikel, tingkat bagian artikel, dan tingkat paragraf.

Perencanaan Naskah

Perencanaan penulsian naskah meliputi perencanaan isi artikel, perencanaan format, dan tehnik penulisan serta perencanaan bahasa.

  • Perencanaan isi artikel: Dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahapan gagasan artikel, tahapan gagasan bagian artikel, dan tahapan paragrap dalam artikel.
  • Perencanaan format yang umum diikuti oleh penulis meliputi
    • Organisasi/sistematika artikel ilmiah
    • Teknik penulisan yang mencakp teknik perujukan, penampilan tekstual, dan visual.
    • Teknik pengetikan yang mencakup pengaturan identitas, spasi, dan tata letak, format khusus merupakan cirri penebit.
  • Perencanaan Bahasa:
    • Perencanaan bahasa penulisan artikel ilmiah diwujudkan dalam pemilihan ragam bahasa yang akan digunakan.

Pengembangan Paragraf

Paragraf adalah satuan teks yang terkecil yang berisi suatu bgagasan dasar dalam pembentukan gagasan yang lebih besar.

Penulisan Draf (konsep)

Penulisan konsep artikel ilmiah merupakan proses pengungkapan butir – butir gagasan yang sudah tertata secara sicara sitematis. Pengungkapan gagasan tidak selalu bersifat verbal, yaitu pengungkapan dengan kata, frase, kalimat, dan untaian kalimat, tetapi juga dapat diungkapkan secara visual. Meisalnya dalam bentuk tabel, diagram, figurasi, polygon dan lain-lain.

Penulsian Akhir (finalisasi)

Proses yang umum dilakukan oleh penulis dalam penulisan naskah artikel ilmiah adalah melakukan perbaikan. Sebelum melakukan perbaikan naskah akan melakukan pemeriksanaan ulang terhadap konsep artikel ilmiah, baik isi, ejaan, tanda baca, serta teknik penulisan.

JENIS – JENIS ARTIKEL ILMIAH

Apapun bentuk fisik dan peruntukannya, tulisan ilmiah/artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu:

Artikel Analitik

Artikel analitik merupakan hasil penelitian tentang suatu topik tertentu, yang merestrukturisasi dan menyajikan bagian-bagian dari topik tersebut dilihat dari sudut pandang penelitinya. Artikel analitik diawali oleh suatu pertanyaan penelitian (research question). Peneliti melakukan tahap pencarian tentang topik spesifik tertentu, dimana peneliti belum mengambil kesimpulan apapun. Peneliti melakukan pencarian informasi dan meneliti hal-hal yang ada pada lingkup topik yang dipilih, apakah sebelum atau sesudah peneliti akrab dengan topik tersebut. Peneliti melakukan penelusuran dan pemikiran kritis berikut evaluasi terhadap sumber-sumber yang dimilikinya. Pada akhir artikel, peneliti mengkontribusikan pemikirannya sebagai bahan diskusi akademis. Kontribusi ini merupakan hasil analisis yang dinyatakan dalam pernyataan kesimpulan. 

Artikel Argumentatif (persuasif)

Artikel argumentatif merupakan hasil penelitian tentang suatu topik tertentu, yang memposisikan terhadap suatu permasalahan tertentu, dan dengan menggunakan bukti / fakta yang diperoleh menyatakan sikap penelitiannya. Artikel argumentatif diawali oleh suatu tesis penelitian. Pengertian tesis di sini adalah pernyataan yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan. Biasanya tesis tersebut sudah dinyatakan pada suatu paragraf pada bagian pendahuluan artikel. Berangkat dari tesis, peneliti melakukan pembuktian atau penunjukkan fakta dan menghubungkannya satu sama lain dalam kerangka yang logis, sehingga diperoleh suatu konklusi yang dapat dipertanggungjawakan. Konklusi dari penelitian ini biasanya berupa suatu generalisasi atau proposisi. Kebanyakan artikel ilmiah berupa artikel argumentatif. Berdasarkan kedua hal di atas, maka tulisan ilmiah, apakah dalam bentuk buku, laporan, ataupun artikel ilmiah pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tulisan analitik atau tulisan argumentatif.

MACAM – MACAM ARTIKEL

Artikel Hasil Penelitian

Artikel hasil penelitian adalah artikel ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil pemikiran atas suatu obyek kajian yang berupa temuan penelitian. Artikel penelitian bukan merupakan bentuk ringkasan pengkreditan dari laporan penelitian, tetapimerupakan hasil kerja penulisan baru yang dipersiapkan dan dilakukan sedemikian rupa, sehingga tetap menampilkan secara lengkap semua aspek penelitian.

Artikel Hasil Penelitian ada 2 macam :

  • Hasil penelitian kuantitatif
    • Judul: Judul artikel penelitian diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai penelitian yang telah dilakukan. Perubahan (variable) penelitian dan hubungn antar perubah serta informasi lain yang dianggap penting harus terlibat dalam judul artikel, namun harus dijaga agar judul artikel tidak terlalu panjang.
    • Nama Penulis: Pedoman penulisan nama penulis dan alamat penulis untuk artikel konseptual juga berlaku pada artikel hasil penelitian.
    • Abstrak dan kata kunci: Abstrak hasil penelitian secara ringkas memuat uraian tentang masalah dan tujuan penelitian. Topik yang dibahas diutamakan pada hasil penelitian. Abstrak sebaiknya disertai dengan tiga sampai lima kata kunci yaitu istilah yang menggambarkan masalah.
    • Pendahuluan: Bagian pendahulan terutama berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan dan rencana penulis dalam kaitannya dengan upaya pemecahan masalah, tujuan, penelitian dan rangkuman kajian teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penyajian bagian pendahuluan dilakukan secara naratif dan tidak perlu pemisahan (secara spesifik) dari sub bagian lain.
    • Metode Penelitian: Metode penelitian menguraikan bagimana penelitian dilakukan, dengan materi pokok rancangan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
    • Hasil Penelitian: Bagian hasil penelitian memuat hasil akhir analisis data, artinya hasil pengujian hipotesis dan penggunaan teknik statistic tidak termasuk dalam bagian ini. Penyajian hasil penelitian umumnya dibantu dengan table dan grafik.
    • Pembahasan: Bagian pembahasan merupakan bagian terpenting dari artikel hasil penelitian. Penulis dalam bagian pembahasan akan menjawab pertayaan-pertanyaan yang telah dikemukakan dalam tujuan penelitian dan menguji jawaban di dalam hipotesis.
    • Kesimpulan dan Saran: Bagian kesimpulan menyajikan ringkasan dari pembahasan hasil penelitian, namun tetap menyelaraskan dengan tujuan dan hipotesis penelitian.
    • Daftar Pustaka: Bagian pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka hanya sumber pustaka yang benar-benar dirujuk di dalam tubuh artikel hasil penelitian.
  • Hasil Penelitian Kualitatif Sistematika artikel hasil penelitian kualitatif:
    • Judul artikel hasil penelitian diharapkan dapat dengan cepat memberikan gambaran mengenai penelitian yang telah dilakukan. Menulis judul artikel tidak boleh terlalu panjang.
    • Nama Penulis, Pedoman penulisan nama penulis dan alamat penulis untuk artikel konseptual juga berlaku untuk artikel hasil penelitian.
    • Abstark dan Kata kunci, Abstark hasil penelitian secara ringkas memuat uraian tentang masalah dan tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitian. Absratk sebaiknya deisertai dengan tiga sampai lima kata kunci yaitu istilah yang menggambarkan masalah yang diteliti.
    • Pendahuluan, Bagian pendahuluan terutama berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan dan rencana penulis dalam kaitannya denga upaya pemecahan masalah, tujuan, penelitian dan rangkuman kajian teoritis yang brkaitandengan masalah yang diteliti. Penyajian bagian pendahuluan dilakukan secara naratif dan tidak perlu pemisahan (secara spesifik) dari sub bagian lain.

Artikel Konseptual

Artikel konseptual adalah artikel yang ditulis berdasarkan hasil pemikiran atas suatu obyek kajian berupa gagasan atau telaah dan analisis kritis. Bahan yang ditulis untuk artikel hasil penelitian lebih ditekankan pada isi (temuan penelitian, pembahasan temuan, dan kesimpulan yang disajikan secara singkat dan tepat). Kajian pustakan ditempatkan pada bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai paparan latar belakang masalah dan diakhir dengan rumusan tujuan penelitian. Penulis dalam menulis artikel konseptual terlebih dahulu mengkaji sumber pustaka yang relevan dengan ermasalahan, baik yang sejalan atau yang bertentangan dengan pemikiran penulis. Pemikiran penulis atau pendapat penulis tentang hasil yang dibahas dalam artikel konseptual merupakan bagian yang paling penting.

Artikel Populer

Artikel populer adalah artikel ilmu pengetahuan yang disajikan dengan tampilan, format, dan bahasa yang lebih enak dibaca dan dipahami.

Ciri-ciri artikel Populer :

  • Gaya bahasa dan sajian tidak terlalu formal
  • Fakta tetap obyektif
  • Dijiwai kebenaran
  • Metode berpikiran keilmuan
  • Lebih banyak menyajikan pandang, gagasan, komentar atau ulasan terhadap suatu permasalahan.

Sistematika isi dalam artikel populer umumnya bebas, begitu juga sistematikanya bersifat umum (pendahuluan, isi, penutup). 

CONTOH ARTIKEL ILMIAH

Artikel Ilmiah Tentang Ekonomi

Perlunya belajar  dan mengelola tentang ekonomi. Dan catatan topik contoh contoh artikel ini mengenai Contoh Artikel Ilmiah Tentang Ekonomi. Ekonomi dalam Contoh Artikel Ilmiah adalah kumpulan ilmu sosial yang di dalamnya mengandung pendidikan yaitu untuk mempelajari aktivitas dari manusia yang banyak berhubungan dengan nilai produksi, distribusi, nilai pertukaran serta konsumsi dari barang dan jasa.

Dari istilah kata ekonomi yang berasal dari kata bahasa Yunani oikos yang mengandung arti keluarga atau rumah tangga, dan di tambah kata nomos yang maknanya adalah peraturan atau aturan atau hukum. Kesimpulannya kata ekonomi diartikan sebagai sebuah aturan rumah tangga atau bisa juga manajemen rumah tangga. Sering kalikita mendengar kata ahli ekonomi atau ekonom. Ini berarti menunju kepada sesorang yang memakai konsep ekonomi dan menggunakan data ketika saat bekerja.

Dan sebagai pelaku dari ekonomi adalah manusia. Setiap manusai merupakan makhluk sosial sekaligus makhluk ekonomi karena pada dasarnya setiap manusai akan dihadapkan pada yang namanya masalah ekonomi dalam kehidupannya. Inti dari topik contoh Artikel Ekonomi mengenai masalah ekonomi adalah sebuah realita bahwa sebetulnya kebutuhan manusia akan ekonomi memiliki nilai jumlahnya yang tidak terbatas sementara ekonomi yang bisa dikatakan sebagai alat pemuas dari kebutuhan seseorang yang berkaitan dengan ekonomi jumlahnya sangat terbatas.

Artikel Ilmiah Tentang Pendidikan

Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Indonesia

Indonesia dewasa ini dihadapkan pada ragam persoalan yang ditimbulkan oleh berbagai macam perubahan dan perkembangan perekonomian, sosial, politik dan budaya. Pada ranah pendidikanpun demikian segala kerumitan menghiasi hampir setiap celah, sungguhpun perubahan dituntut dan menjadi kebutuhan. Hal itu dikarenakan sudah tidak mampu bertahan di tengah arus perkembangan dan tuntutan perbaikan nasib manusia. Oleh karena itu bangsa ini menuntut sumber daya manusia yang berkualitas, berkompeten dan berkinerja baik agar tidak hanya jadi penonton dalam dinamika perubahan dan perkembangan di berbagai sektor kehidupan.

Menurut data United Nations Development Programe (UNDP) 1996. kualitas SDM kita berada pada posisi yang memprihatinkan. Laporan UNDP itu memuat angka indeks kualitas sumber daya manusia (Human Development index, HDI) dari 174 negara di dunia hasil laporan itu sangat mengejutkan dan memprihatinkan, yaitu Indonesia berada pada peringkat ke-102. padahal beberapa Negara tetangga Indonesia sudah melampaui jauh; Singapura berada di peringkat 34, Brunei Darussalam pada peringkat 36, Thailand pada peringkat 52 dan Malaysia pada peringkat 53.

Di era globalisasi dan derasnya arus informasi yang mana pendidikan sebagai agent of change mengalami perubahan yang sangat besar sekali dalam mengembangkan semua potensi daya manusia menuju arah kedewasaan sehingga mampu hidup mandiri dan mampu pula mengembangkan semua tata kehidupan bersama yang lebih baik, sesuai dengan tuntutan zaman.

Dalam era globalisasi dan pasar bebas manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang tidak menentu. Ibarat nelayan di lautan lepas yang dapat menyesatkan jika tidak memiliki kompas sebagai pedoman untuk bertindak dan mengarunginya. Hal ini berlaku pula pada pendidikan dalam rangka mengembangkan potensi yang terpendam dan tersembunyi pada diri manusia.[iv] Sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan sebuah kurikulum sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah, guna mencapai tujuan pendidikan tertentu dan menghasilkan output yang berkualitas dan siap pakai.

Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi, yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan jaman dan tuntutan reformasi, guna menjawab tantangan arus globalisasi, berkonstribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur dan adaptif terhadap berbagai perubahan. Kurikulum berbasis kompetensi diharapkan mampu memecahkan berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik, melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif, efisien dan berhasil guna.

Salah satu diantara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak diperbincangkan adalah rendahnya rata-rata prestasi belajar, khususnya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Masalah lain dalam bidang pendidikan di Indonesia yang juga banyak diperbincangkan adalah bahwa pendekatan pembelajaran masih terlalu di dominasi peran guru (teacher centered) guru yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai obyek dan bukan sebagai subyek didik. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam berbagai mata pelajaran, untuk mengembangkan kemampuan berfikir holistik (menyeluruh). Kreatif, obyektif dan logis, belum memanfaatkan Quantum Learning sebagai salah satu paradigma menarik dalam pembelajaran, serta kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual.

 Demikian juga proses pendidikan dalam sistem persekolahan kita umumnya belum menerapkan pembelajaran sampai anak menguasai materi pembelajaran secara tuntas. Akibatnya, tidak aneh bila banyak siswa yang tidak menguasai materi pembelajaran meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah. Tidak heran pula kalau mutu pendidikan secara nasional masih rendah. Sistem persekolahan yang tidak memberikan pembelajaran sampai tuntas ini telah menyebabkan pemborosan anggaran pendidikan.

Upaya meninggikan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan nasional juga mencanangkan “Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan” pada tanggal 2 Mei 2003. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan.

Upaya-upaya dalam rangka perbaikan dan pengembangan kurikulum menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) meliputi kewenangan, pengembangan, pendekatan pembelajaran, penataan isi/ konten, serta model sosialisasi, yang baik disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi serta era yang terjadi saat ini. Upaya perbaikan dan pengembangan kurikulum tersebut berlangsung secara bertahap dan terus menerus, yang mengarah pada terwujudnya azas keluwesan dalam isi kurikulum dan pengelolaan proses belajar mengajar dalam rangka pengembangan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Pendekatan pembelajaran dalam KBK diarahkan pada upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam mengelola perolehan belajar (kompetensi) yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing. Dengan demikian proses belajar lebih mengacu kepada bagaimana siswa belajar dan bukan lagi pada apa yang dipelajari.

  • Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis (Jakarta: Kencana, 2004), 1
  • Abd. Rahman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan, (Yogyakarta:Gama Media, 2003), 279
  • Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran SISDIKNAS Abad 21, (Yogyakarta: Safiria Insania Pres, 2003), 136
  • Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1987), 3
  • Depdiknas Dirjen Dikdasmen Dirpenmenu, Pedoman Mastery learning (Jakarta: 2003-2004),1
  • E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, 6


GEGURITAN : MATERI BAHASA JAWA

Geguritan = gurita = grita = gita. Geguritan iki kawiwitan saka carita Bharatayuda, Pendawa lawan Kurawa. Nalika senopatine Pendawa yaiku Bh...