Pemeriksaan sperma ini
berguna untuk
mengecek infertilitas, yang
biasanya dimanifestasikan dengan volume ejakulasi sedikit, jumlah sperma sedikit dengan motilitas minimal, dan morfologi sperma yang abnormal.
Syarat pemeriksaan :
- Pasien tidak berhubungan seksual 2-7 hari
- Spesimen dikeluarkan dengan masturbasi atau koitus interuptus
- Disimpan dalam suhu kamar sesuai suhu tubuh dan diserahkan pada lab kurang dari satu jam
setelah pengambilan spesimen.
Jangan lupa membubuhkan
nama pasien,
usia,
dan
kualifikasi sampel (tanggal pengambilan sample, cara pengeluaran sample, jenis container, lama abstinence, dan volume ejakulasi yang dikeluarkan).
Makroskopis
Makroskopis
- Normalnya berwarna
keabuan (dilihat pada kondisi latar belakang pandangan putih dan ruangan terang), bau seperti
bunga akasia, durasi
likuefaksi 30-60 menit dari
pengeluaran (WHO),
volume 2-4
ml, viskositas pemanjangannya tidak lebih dari
2cm.
Mikroskopis
- Hitung leukosit
- Hitung sperma
- Dihitung dari 8 kotak, normalnya 20x106 sel sperma/ml dihitung dari rerata sperma dibagi faktor dilusi.
- Hitung sel germinal imatur
- Sel bulat : sel germinal imatur, eritrosit, sel epitel, dan leukosit.
- Motilitas
- Hitung persentase kategori sperma berdasarkan motilitas untuk menentukan kualitas sperma. Hasil valid dihitung hingga satu jam setelah pengeluaran spesimen.
- Berdasarkan kualitas sel sperma dibagi menjadi :
- A / excellent : bergerak lurus dan cepat
- B / good : bergerak belok-belok dan cepat
- C / fair : bergerak berputar-putar di tempat
- D / poor : tidak bergerak, mati
Vitalitas
- Diperiksa jika sperma tidak motil ataupun mati berjumlah lebih dari 50% sel sperma. Normalnya 70% atau lebih sperma hidup atau dengan kata lain vitalitas baik.
Aglutinasi
- Ini bukan hanya sekadar sel sperma yang menumpuk tetapi segmen postakrosomal hingga bagian ekor berhimpitan.
Morfologi
- Normalnya minimal
70%
bentuk sel adalah normal.
Biokimiawi
- pH 7,2-7,8
Interpretasi secara umum
- Jumlah, morfologi, dan motilitas normal : normospermia
- Jumlah sperma sedikit alias kurang dari
normal
(< 20 juta/ml) : oligospermia
- Kualitas motilitas sperma tidak bagus, jumlah sperma dengan kualitas A < 25% atau jumlah sperma kualitas A dan B < 50% : asthenospermia
- Sperma banyak yang cacat, morfologi normal tidak mencapai 30% : teratospermia
- Jumlah, morfologi, dan motilitas abnormal
: oligoasthenoteratozoospermia
- Jumlah dan motilitas sperma abnormal : oligoasthenozoospermia
- Jumlah dan morfologi sperma abnormal : oligoteratozoospermia
- Motilitas dan morfologi
sperma abnormal
: asthenoteratozoospermia
- Tidak ada sel sperma pada cairan hsil
ejakulasi : azoospermia
- Tidak ada sel sperma : aspermia