TUJUAN
- Membuat makanan sehat yang dihasilkan dari fermentasi bakteri. Nata de coco salah satunya. Makanan ini dibuat dari fermentasi bakteri pembentuk asam asetat yaitu Acetobacter Xylinum. Mikroba ini dapat merubah gula menjadi selulosa.
ALAT DAN BAHAN
- 100 liter air kelapa
- 100 gram gula pasir
- 500 gram ZA
- 50 mili liter asam cuka/ asam asetat
- 1 sendok makan asam sitrat
LANGKAH KERJA
- Menyaring 100 liter air kelapa, kemudian ditambahkan dengan :
- 100 gram gula pasir
- 500 gram ZA
- Didihkan campuran bahan-bahan nomor 1 di atas, kemudian matikan api kompor, dan menambah campuran tersebut dengan 50 mililiter asam cuka atau asam asetat.
- Pembuatan starter
- Mensterilisasi botol, dengan cara memasukkan air campuran air kelapa yang telah mendidih ke dalam botol hingga setinggi leher botol dan membiarkannya selama kurang lebih 5 menit, kemudian menuangkan isi air kelapa dan mendidihkannya kembali sedangkan botolnya ditutup dengan koran yang telah disterilkan.
- Memasukan air kelapa yang sudah dididihkan pada nomor 2 sebanyak 600 ml, kemudian menutupnya dengan kertas koran dan membiarkannya hingga dingin (memeramnya selama ± 1 hari).
- Setelah dingin (± 1 hari), menambahkan starter yang berumur 6 hari ke dalam botol berisi campuran air kelapa yang telah didinginkan tadi (1 botol stater digunakan untuk 5–6 botol), dan memeramnya kembali selama kurang lebih 6 sampai 7 hari.
- Pembuatan Nata de Coco
- Menyiapkan nampan yang telah disterilisasikan (melalui pemanasan oleh sinar matahari/pencelupan nampan bersih ke dalam air panas).
- Memasang karet gelang pada bagian tengah nampan hasil sterilisasi.
- Memasukkan air kelapa hasil pendidihan (seperti poin 2) ke dalam loyang ± 1—1,5 liter di setiap loyang, kemudian menutupnya dengan koran dan mengikatnya dengan karet ban. Setelah itu dibiarkan hingga dingin (memeramnya selama ± 1 hari).
- Setelah dingin (± 1 hari) dilakukan inokulasi yaitu menambahkan starter yang berumur 6 hari ke dalam loyang berisi campuran air kelapa yang telah didinginkan tadi (diperam), dan memeramnya kembali selama 7 hari.
- NB: Agar bakteri Acetobacter xilynum dapat bekerja dengan baik, yaitu mengubah glukosa menjadi selulose atau dalam pembentukan lapisan nata maka kondisi lingkungan disekitarnya juga harus mendukung. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nata de coco yaitu kondisi peralatan serta ruangan yang cukup steril. Apabila kondisi ruangan kurang steril sehingga memungkinkan sirkulasi udara berjalan seperti biasa maka peluang untuk terjadinya kontaminasi pada nata yang diproduksi cukup besar, begitu pula jika peralatan yang digunakan kurang steril maka juga dapat menimbulkan kontaminasi (kerusakan pada lapisan nata yang diproduksi).
- Pemanenan Nata
- Nata yang terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak (jika ada), lalu dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan air bersih selama 1 hari.
- Pada hari kedua rendaman diganti dengan air bersih dan direndam lagi selama 1 hari.
- Pada hari ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk kubus (ukuran sesuai selera) kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama dibuang.
- Nata yang telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi dan ditambahkan dengan satu sendok makan asam sitrat.
- Pengolahan
- Jika ingin dimasak sebagai campuran es buah, nata hasil point 5.4., ditambah dengan gula dan sirup sesuai selera.
- Jika ingin digunakan dilain hari dapat disimpan di dalam lemari es.
- Pengemasan Nata
- Nata hasil 6.4 dimasukkan ke dalam plastik dalam kondisi masih panas (mendidih) dan diusahakan tidak terdapat gelembung udara dalam kemasan.
- Plastik (kemasan) ditutup rapat dengan karet atau sealer.
- Nata siap dipasarkan.
KESIMPULAN
- 90% bakteri dalam kehidupan sehari – hari itu bermanfaat, contohnya bakteri Acetobacter Xylinum yang digunakan dalam pembuatan nata de coco (makanan yang mempunyai nilai harga yang tinggi dan sehat) yang dapat mengubah gula menjadi selulosa. Dengan demikian nata de coco adalah makanan berserat tinggi karena banyak mengandung selulosa.