DEFINISI
- Osteoporosis (Keropos pada tulang) didefinisikan sebagai gangguan skeletal yang dikarakteristikkan dengan kekuatan tulang menurun yang meningkatkan risiko fraktur. Kekuatan tulang terdiri dari kuantitas dan kualitas tulang.
KEKUATAN TULANG
- Kualitas: ukuran dan density
- Kuantitas: arsitektur, turnover rate, akumulasi damage, derajat mineralisasi, property kolagen dan mineral matrix.
Tulang pada usia muda
dan tua
- Ketika kita 20-35 tahun, tulang kita mencapai kekuatan puncak (peak bone mass). Jadi sangat diperlukan pola menjaga makanan tinggi kalsium dan olahraga moderate/cukup untuk mencegah osteoporosis di kemudian hari. Ibarat baterai HP kalau kita charger, kalau di usia 30 tahun full maka penurunan matrix tulang akan berjalan lambat dan menurunkan risiko osteopororosis. Beda kalau ngecharge nya cuma sampe 50%, maka tulangnya cepet abis.
- Peak Bone Mass ini mencapai usia
- Umur lebih dari 50 tahun, wanita post menopause kehilangan masa tulang 1-6% per tahun.
The Osteoporosis Continuum
- Kelanjutan dari osteoporosis ini adalah fraktur multiple pada vertebra yang risiko terjadinya tinggi pada wanita umur 50-75 tahun.
- Fraktur vertebra multiple dapat menyebabkan deformitas spinal (kifosis toracal atau dowager’s hump), stature shortened, disabilitas, dan nyeri.
Bone remodelling process
- Berawal dari permukaan tulang yang diaktivasi untuk membentuk osteoclast.
- Osteoclast sekresi asam yang melarutkan mineral tulang, dan membentuk cavitas resorpsi.
- Osteoblast terpanggil untuk mensekresi matriks osteoid.
- Seiring berjalannya waktu, matrix osteoid nantinya akan membentuk matrix tulang.
TES DIAGNOSTIK OSTEOPOROSIS
- Menggunakan Densitometer DEXA (Dual Energy X-Ray Absorptiometry), adalah penentuan masa tulang secara radiologis. Biasanya dilakukan di 3 tempat, yaitu lumbal 1-4, leher femur, dan radius ulnar
Hasil:
- Normal: ≥ -1SD
- Osteopeni: -1SD s.d. -2,5SD
- Osteoporosis: di bawah -2,5SD
TERAPI
- Hasil lebih dari +1 SD: DEXA diulang 5 tahun lagi
- Hasil antara +1SD s.d. -1SD: DEXA diulang 1 tahun lagi
- Hasil antara -1SD s.d. -2,5SD: estrogen atau SERM
- Hasil di bawah -2,5SD: Estrogen/SERM (Selective Estrogren Receptor Modulators), Bifosfonat, Calcitriol, Calcitonin
Estrogen adalah pilihan
terapi sebagai antiresorpsi tulang, tapi hati – hati pemberian estrogen pada
post menopause dapat meningkatkan risiko kanker. Sedangkan bifosfonat bekerja
dengan menghambat osteoklas dengan cara mengurangi produksi proton dan enzim
lisosomal di bawah osteoklas. Sedangkan calcitriol dan calcitonin adalah
hormone yang membantu metabolism kalsium.