- Cerita merupakan inti dari sebuah karya fiksi yang fundamental sebagai kelancaran cerita dan pembangun karya fiksi.
- Plot merupakan unsure jalannya cerita atau lebih tepatnya peristiwa-peristiwa yang terjadi saling susul menyusul, namun lebih sekadar peristiwa itu sendiri.
- Penokohan merupakan bagian dari tokoh dan perwatakan sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagamina perwatakan dan bagaimana penempatan, serta pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memebrikan gambaran yang jelas kepada pembacanya. Penokohan dibagi menjadi 2:
- Penokohan analitik (langsung): Pengarang mengalisa langsung baik menjadi orang pertama atau ketiga.
- Penokohan dramatic (tidak langsung): Melalui dialog antar tokoh. Dialog yang dilakukan antar tokoh yang sedang membicarakan salah satu dari tokoh tersebut yang berdialog.
- Melalui tindakan tokoh
- Melalui pikiran tokoh (Sang tokoh bercakap-cakap sendiri atau berkata dalam hati.)
- Melalui tanggapan tokoh lain (Dalam suatu dialog tokoh, menceritakan tokoh lain.)
- Melalui penggambaran lingkungan
- Latar merupakan landasan tumpu yang menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar dibedakan menjadi 3:
- Latar waktu
- Latar tempat
- Latar suasana
- Sudut pandang merupaakn strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukaan gagasan dan ceritanya.
Bahasa
- Dalam sebuah karya sastra, bahasa merupakan pengembangan fungsi utama bersifat komunikatif:
- Bahasa sastra: sebuah fenomena bahasa yang bersifat emotif dan komunikatif
- Style dan stalistika: style sengaja tidak diindonesiakan menjadi gaya bahasa melainkan hanya dimodifikasi menjadi sytle.
- Stalistika dan hakikat stilistika: mempelajari sastra dari segi bahasa.
- Moral merupakan isi karya sastra yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Unsur Ekstrinsik
- Unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau system organisme karya sastra.
- Keadaan subyektivitas Individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan pandangan hidup yang mempengaruhi penulisan karya sastra yang ditulis.