Acute Viral Hepatitis
Definisi
Hepatitis merupakan inflamasi yang terjadi pada hepar. Bisa disebabkan oleh virus, toxin, autoimun, obat-obatan dan masalah sistemik lainnya. Secara epidemiologis, 70% persen dari kasus hepatitis ditemukan subklinik (tidak menunjukkan gejala yang spesifik), umumnya pada usia produktif. Hanya 30% dari kasus hepatitis yang menujukkan gejala klinis, baik yang sifatnya ikterik ataupun nonikterik, mild sampai severe, akut sampai kronik, recovery ataupun fulminant, terutama pada usia lanjut. Sedangkan untuk anak khususnya neonates dia umumnya sama sekali tidak bergejala namun merupakan carrier yang bisa menularkan kepada orang lain atau akan teraktivasi sewaktu dewasa. Tipe viral hepatitis yang dapat mengeinfeksi manusia ada 5 macam, yaitu hepatitis A virus (HAV), hepatitis B virus (HBV), hepatitis C virus (HCV), hepatitis D virus (HDV), dan hepatitis E virus (HEV). Sekuel perjalanan penyakit hepatitis ada 4, yaitu inkubasi, pre ikterik, ikterik, dan recovery. Pada masa inkubasi dan preikterik, gejala2 seperti demam, ruam, arthritis dan megali hanya dijumpai pada 15% pasien. Pada masa ikterik dan recovery, dijumpai gejala ikterik, urin yang berwarna gelap gatal pada 10-15% pasien. Gejala yang paling umum adalah malaise dan anorexia. Nausea dan nyeri kuadran kanan atas umum muncul pada masa preikterik, ikterik dan recovery.
- gejala arthritis muncul karena HBsAg masuk ke dalam sendi dan menyebabkan inflamasi.
- gatal muncul karena adanya jaundice, namun biasanya lokasi gatalnya susah dicari.
Hepatitis A
Hepatitis A menular secara fecal-oral terkait dari kurangnya hygiene dan terlalu padatnya populasi. Masa inkubasi HAV ± 4 minggu (15-45 hari). Replikasinya hanya terjadi di liver namun virusnya berada di feses, darah, empedu dan hati. IgM Anti HAV dapat dideteksi dalam masa akut dimana aktifitas serum aminotransferase tinggi dan fecal HAV masih dapat ditemukan, sekitar beberapa bulan setelah onset infeksi.
Hepatitis B
Hepatitis B menular melalui hampir seluruh cairan tubuh, terutama kontak seksual dan transmisi perinatal. Masa inkubasi HBV 30-180 hari. Lain dari ke empat macam virus lainnya, HBV merupakan virus DNA, bukan RNA. Di bagian terluar dari virion ada lapisan S yang disebut HBsAg dan dapat dideteksi dalam darah selama masa infeksi akut, 8-12 minggu pertama. Satu sampai dua bulan setelah onset jaundice, HBsAg akan menghilang dan digantikan oleh anti-HBs yang akan menetap selamanya. Antigen pada nucleokapsid core adalah HBcAg yang hanya akan terdeteksi dengan pengecatan IHC karena berada didalam hepatosit. Sedangkan anti-HBc akan terdeteksi di serum 1-2 minggu setelah HBsAg muncul sampai awal anti-HBs ada. IgM anti-HBC bisa digunakan sebagai penanda akut infeksi, dan IgG anti-HBC penanda riwayat pernah terinfeksi HBV atau bisa juga kondisi infeksi kronis. HBeAg bisa menjadi penanda kualitatif dari replikasi dan infeksi HBV. Biasanya setelah enzim aminotransferase muncul, HBeAg akan menghilang. jika dalam 3 bulan selama infeksi akut HBeAg tetap positif maka kemungkinan infeksi HBV akan berkembang menjadi kronik.
Saat HBV masuk ke dalam tubuh, maka sistem imun manusia akan melepaskan sel T sitolitik dan menyerang HBV yang menyerang liver, sedangkan sel T sitolitik spesifik anti-HBV-HLA akan terbentuk dan bertanggung jawab sebagai respon imun adaptif. Persistensi virus berhubungan dengan gen HLA 1.2 restricted CD 8. Pada neonates, CD 8 nya belum matur sehingga persistensi infeksinya sekitar 85%, sehingga jika neonates mengalami infeksi akut maka akan asimptomatik namun seringkali menjadi carrier hepatitis. Jika HBV menginfeksi neonatus atau anak-anak, maka kemungkinan besar akan berkembang menjadi sirosis hepatis dan hepato cellular carcinoma (HCC). Namun apabila infeksi terjadi setelah dewasa, makan kemungkinan menjadi kronis bahkan menjadi HCC sangat rendah. Persistensi infeksi akan berkurang hingga 1-8% saat dewasa karena tubuh semakin bisa membentuk imunitas melawan hepatitis.
Hepatitis C
Hepatitis C sering ditemukan pada pasien dengan riwayat transfusi darah dan juga percutaneous drug user. Masa inkubasi HCV ± 7 minggu (15-160 hari). Sehingga saat ini, donor darah akan selalu di skrining dengan menggunakan ALT dan anti-HCV.
Hepatitis D
HDV bisa menginfeksi manusia bersama dengan HBV, atau mengakibatkan superinfeksi pada seseorang yang terinfeksi HBV. Masa inkubasinya 8-12 minggu.
Hepatitis E
Dikenal sebagai Epidemic non-A, non B, hepatitis. Menyebar melalui kontaminasi air karena wabah dan lain sebagainya, sangat jarang dikarenakan kontak personal. Masa inkubasinya 14-60 hari (±5-6 minggu)
Diagnosis Hepatitis Viral Akut
Gambaran klinis hepatitis bervariasi mulai dari asimptomatik hingga gagal hati yang mengakibatkan kematian hanya dalam beberapa hari. Terdapat 4 stadium dalam semua jenis hepatitis:
- Masa Inkubasi
- Gejala prodorormal / fase preikterik
- Pada stadium ini bersifat sistemik dan bervariasi. Gejala anorexia, mual, muntah, fatigue, malaise, athralgia, myalgia, pusing, photophobia, dan faringitis biasanya mendahului jaundice/ikterus 1-2 minggu sebelumnya. Demam bisa mencapai 39ÂșC terutama pada Hepatitis A dan E, keluhan air kemih yang lebih tua warnanya dan feses yang seperti dempul biasa muncul di fase ini. Fase ini melupakan fase terinfeksius. Antibody biasanya belum terdeteksi.
- Fase ikterus
- Fase ini terjadi sekitar 2-3 minggu ditandai dengan munculnya gejala ikterus dan mungkin bisa gatal pada kulit. Hepar mulai membesar dengan nyeri tekan dan rasa tidak nyaman pada perut bagian kanan atas atau epigastric.