Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :
- Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)
- Fosil lain yang ditemukan adalah :
- Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia.
- Erectus berjalan tegak) ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu pengetahuan.
- Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto.
- Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo.
Peta Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah – Jawa Timur
- Sangiran
- Sambungmacan
- Sonde
- Trinil
- Ngandong
- Kedung Brubus
- Kalibeng
- Kabuh
- Pucangan
- Mojokerto (Jetis-Perning)
G.H.R Von Koeningswald: Hasil penemuannya adalah Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di Perning, Mojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus).
Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari UGM, di daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah:
- Semuanya jenis Homo yang sudah maju: Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.
- Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus Pekinensis.
- Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo Neaderthalensis.
- Menurut Dubois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia berkesimpulanHomo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.
- Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis :
- Megantropus
- Pitecantropus
- Homo
- Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
- Badannya tegak
- Hidup mengumpulkan makanan
- Makanannya tumbuhan
- Rahangnya kuat
- Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
- Hidup berkelompok
- Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
- Mengumpulkan makanan dan berburu
- Makanannya daging dan tumbuhan
- Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
- Muka dan hidung lebar
- Dahi masih menonjol
- Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya
CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA
Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :
- Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
- Bentuk budaya yang bersifat Material
- Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
- Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
- Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
- Bersifat Sedenter (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
- Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
- Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
- Sistem huma untuk menanam padi
- Belum dikenal sistem pemupukan
- Pelayaran
- Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesi
- Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa.
- Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran)
- Pithecanthropus Robustus (Trinil)
- Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil)
- Pithecanthropus Dubius (Jetis)
- Pithecanthropus Mojokertensis (Perning)
- Homo Javanensis (Sambung Macan)
- Homo Soloensis (Ngandong)
- Homo Sapiens Archaic
- Homo Sapiens Neandertahlman Asia
- Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung)
- Homo Modernman.